Jakarta, sinarindonesia.id– Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), berencana merelokasi warga Tana Toraja yang terdampak bencana longsor.
Pemerintah berpandangan relokasi dilakukan guna menghindari kejadian serupa, terulang kembali di kemudian hari.
“Jadi kami mofon kesediaan warga untuk direlokasi. Tempat tinggalnya dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy, kepada media, Sabtu (20 April 2024).
Rencana relokasi itu disampaikan Muhadjir, saat meninjau lokasi longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Dijelaskannya, bencana longsor tersebut terjadi akibat hujan berintensitas tinggi pada wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil pada Sabtu (13 April 2024), sekitar pukul 22.30 Wita.
Bencana longsor, dilaporkan menimbun enam rumah di Kecamatan Makale dan satu rumah di Makale Selatan, serta menelan 20 korban jiwa.
“Sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia di Makale, sedangkan empat orang lainnya di daerah Makale Selatan,” ungkapnya.
Dari peristiwa tersebut, muhadjir menilai bahwa lokasi terjadinya longsor kurang layak untuk dijadikan sebagai pemukiman warga.
“Saya berpandangan bahwa daerah yang ditempati tidak aman karena berada di kawasan perbukitan terjal, sehingga perlu dilakukan relokasi,” ucapnya.
Sebagai langkah awal, muhadjir akan meminta Pemerintah Daerah untuk mengeluarkan himbauan agar warga berkenan untuk dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
“Mengenai tempat relokasi, saya juga akan bicara Pemerintah Daerah dan Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, mudah-mudahan semua lancar,” pungkasnya.
Dipertegas muhadjir, upaya relokasi itu diharapkan bisa terealisasi secepatnya. Hal itu, guna menghindari terjadinya peristiwa serupa. (Red)
By: @did