Sumatera Selatan, Sinarindonesia.id- Dua warga di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel), dikabarkan tewas terbawa arus banjir bandang setinggi 2,5 Meter. Banjir bandang luapan Sungai Rupit pada Selasa 16 April 2024 berdampak pada 48 desa di lima Kecamatan terendam. Jumlah warga yang terdampak dari data sementara sebanyak 4.319 KK dengan 17.276 jiwa, dan 196 warga lainnya terpaksa harus mengungsi.

Banjir bandang menyebabkan 17 rumah warga di Desa Suka Menang, Kecamatan Karang Jaya, hilang terbawa arus dan 23 rumah rusak parah. Data BPBP Muratara ada 2.839 rumah warga terdampak banjir. Saat ini bpbd terus melakukan penanganan darurat dengan menyelamatkan warga dan mengevakuasi ke tempat aman.
Ketinggian air di Desa Suka Menang saat pertama kejadian mencapai 5 meter lebih dan menenggelamkan hampir seluruh rumah warga. Banjir yang tinggi dan deras membuat akses jalan di Desa Suka Menang terputus. Warga yang terjebak banjir berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki pohon-pohon yang tinggi. Terparah berimbas ke 8 desa di sepanjang aliran Sungai, seperti Desa Muara Batang Mpu, Proyek, Sukaraja, Suka Menang, Terusan, Muara Tiku, Tanjung Agung, dan Lubuk Kumbung.
Kepala Desa Suka Menang, Al Patah mengatakan, akibat banjir kerugian ditaksir mencapai miliar rupiah. Selain menghanyutkan rumah warga, banjir juga menghanyutkan ternak milik warga. “Warga yang rumahnya hilang akibat hanyut dan yang rusak parah terpaksa menunpang di rumah sanak keluarga sampai bisa kembali membangun tempat tinggal,” kata Al Patah, Rabu 17 April 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan dua korban tewas merupakan warga Kecamatan Karang Jaya. “Jadi dua korban jiwa dan pengungsi tersebut, merupakan warga yang bermukim di 32 desa yang masing-masing berada di Kecamatan Karang Jaya, Rupit, Ulu Rawas, dan Rawas Ulu,” kata Abdul, kepada sinarlampung.co Rabu 17 April 2024.
Menurutnya, saat ini pihaknya telah melakukan penambahan dua perahu karet untuk menunjang percepatan penanganan darurat dan mengevakuasi para korban karena saat ini banjir belum surut. “Kami telah menambah dua perahu karet untuk proses evakuasi, mengingat air masih merendam pemukiman warga,” ungkapnya.
Sesuai data yang dilangsir tim Pusdalops BNPB, diketahui bahwa hingga Rabu 17 April 2024 tercatat ada 2.839 rumah warga yang tergenang banjir sehingga penghuninya harus dievakuasi. Banjir juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, diantaranya enam jembatan penyeberangan putus, lima rumah ibadah dan 10 Unit fasilitas kesehatan rusak berat.
Petugas gabungan yang melibatkan TNI-Polri masih melakukan upaya evakuasi dan mendirikan dapur umum untuk warga yang terdampak.
Berikut wilayah yang terdampak banjir bandang:
1. Kecamatan Karang Jaya
Desa Bukit Ulu
Desa Lubuk Kumbung
Desa Suka Raja
Desa Muara Batang Empu
Desa Suka Menang
Desa Rantau Telang
Desa Tanjung Agung
Desa Terusan
Kelurahan Karang Jaya
Desa Muara Tiku
Desa Embacang Lama
Desa Embacang Baru
Desa Embacang Baru Ilir
2. Kecamatan Rupit
Desa Tanjung Beringin
Desa Noman
Desa Noman Baru
Desa Batu Gajah
Desa Batu Gajah Baru
Desa Maur Lama
Desa Maur Baru
Desa Bingin Rupit
Desa Beringin Jaya
Kelurahan Muara Rupit
Desa LAwang Agung
Desa Karang Anyar
Desa Karang Waru
Desa Lubuk Rumbai
Desa Pantai
3. Kecamatan Ulu Rawas
Desa Kuto Tanjung
Desa Napalicin
Desa Sosokan
Kelurahan Muara Kulam
Desa Muara Kuis
Desa Pulau Kidak
Desa Jangkat
4. Kecamatan Rawas Ulu
Desa Lesung Batu
Desa Lesung Batu Muda
Desa Sungai Baung
Desa Pulau Lebar
Desa Kerta Dewa
Desa Remban
5. Kecamatan Karang Dapo
Desa Kertasari
Desa Rantau Kadam
Desa Karang Dapo
Kelurahan Karang Dapo
Desa Biaro
Desa Biaro Baru
Desa Aringin
Korban Dievakuasi, Pemprov Salurkan Bantuan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Muratara, Ahmad Yulian Zulfikar mengatakan, rumah yang rusak berat dan hanyut sebanyak 131 unit, rusak sedang 13 unit, rusak ringan 170 unit dan rumah terendam 4.258 unit. Dalam banjir ini, ada 9 jembatan yang putus. Yakni jembatan pengubung Desa Sukamenang-Ratau Telang Tanjung Agung, jembatan gantung Desa Suka Menang, jembatan gantung Desa Lubuk Kumbung dan jembatan gantung Desa Tanjung Agung.
Kemudian jembatan gantung Desa Suka Raja, jembatan gantung Desa Batu Gajah Baru-Batu Gajah, jembatan gantung Desa Karang Anyar, jembatan Terusan dan jembatan Batu tulis Kelurahan Muara Kulam. “Ada juga 8 masjid terendam, fasilitas layanan kesehatan 10 unit terendam dan fasilitas pendidikan 4 sekolah,” katanya.
BPBD Muratara katanya, telah melakukan kaji cepat dan mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pendataan. Evakuasi juga telah dilakukan, termasuk mendirikan dapur umum. “Kondisi terkini debir air di Kecamatan Karang Jaya, Rupit dan Karang Dapo sudah surut. Kemudian airan listrik masih mati di Karang Dapo dan Rawas Ilir, akses komunikasi juga terganggu,” katanya. (Red)