Sumedang, sinarindonesia.id– Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mencatat ratusan rumah warga rusak akibat gempa sumedang yang terjadi jelang malam pergantian tahun. Sementara sekitar 456 orang warga terpaksa harus diungsikan.
“Sesuai laporan ada 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 orang mengungsi,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, kepada awak media, Senin (1 Januari 2024).
Dijelaskannya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 11 orang warga dikabarkan mengalami luka ringan dan dua diantaranya harus menjalani perawatan di RSUD Sumedang dan Santoso Bandung.
Untuk pelayanan Kesehatan di RSUD Sumedang, dibeberkan Bey, sebanyak 108 pasien harus dievakuasi dan dirawat di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang.
Pihaknya berkomitmen, akan melakukan pengawasan dan seluruh pasien tetap ditangani secara intensif, karena keselamatan dan ketenangan pasien menjadi prioritas Pemprov Jawa Barat.
“Saya lihat penanganannya sudah baik, untuk sementara pasien dipindahkan dulu ke tempat yang aman, memang masih ada pasien di dalam tapi itu berada di bangunan yang aman,” Ungkapnya.
Bey mengatakan Gempa yang mengguncang Sumedang terjadi lima kali dalam kurun waktu dua hari yakni pada 31 Desember 2023 dan tanggal 1 Januari 2024. Namun setelah gempa yang ketiga atau puncaknya dengan magnitudo 4,8 pada pukul 20.30 WIB, guncangan gempa berangsur mengecil yakni berada di kekuatan 2 magnitudo. (Red)
By: H@did