Konflik Harimau dan Manusia!! Petani diminta Atur Jam ke Kebun

Lampung Barat, sinarindonesia.id– Forkopimda Kabupaten Lampung Barat, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat petani untuk tidak beraktivitas di kebun pada jam agresif atau kecenderungan prilaku Harimau Sumatera. Seruan itu disampaikan setelah adanya tiga kejadian penikaman oleh Binatang buas tersebut terhadap masyarakat petani.

Camat Suoh David Jakson, saat dikonfirmasi mengatakan sesuai kajian Balai TNBBS, jam agresif Harimau Sumatera itu sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB keesokan harinya.

“Jadi apabila mendesak dan harus ke kebun, usahakan pergi secara berkelompok minimal 6 Orang,” kata David, kepada media, Minggu (17 Maret 2024).

Dijelaskannya, imbauan yang dimaksud pada ketentuannya telah disepakati bersama mulai dari Balai TNBBS, Koramil Batu Brak, BKSDA, Polsek Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

“Pastinya masyarakat diminta mengurangi aktivitas sendirian di kebun pada jam agresif tersebut,” ungkapnya.

Ditegaskan David, adapun Harimau yang diduga berkonflik dengan masyarakat di wilayah sekitar Suoh adalah satwa asli.

“Binatang buas itu adalah populasi asli di TNBBS dan bukan hasil pelepasliaran. Keberadaan harimau di TNBBS memang masih ada,” ucapnya.

Saat ini, ujar David, pemerintah masih melakukan proses penangkapan melalui kesiapan tim gabungan Satgas Konflik Binatang buas.

Diketahui, konflik harimau dengan manusia ini membuat ratusan warga Pekon (desa) Gunung Ratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat membakar kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai TNBBS. Aksi itu diduga terjadi lantaran warga geram konflik harimau yang menewaskan dua orang petani tak kunjung selesai.

Konflik satwa liar ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 2 orang, yakni Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Kemudian Gunarso (47), warga Pekon Sumber Agung. Sedangkan korban lainnya yakni Samanan (41) warga Pekon Sukamarga mengalami luka parah di kepala akibat terkaman harimau. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *