Pembebasan Pilot Susi Air Yang Disandera KKB Belum Menemukan Kata Sepakat

Daerah, Headline, Kriminal563 Dilihat

Jakarta, sinarindonesia.id– Upaya pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Merhtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua, hingga kini, terus dilakukan. Koordinasi melalui pemuka adat, pemuka agama, dan pemerintah daerah, belum membuahkan hasil kendati telah berulang kali di bahas pada setiap kali pertemuan.

“Sesuai perkembangan, upaya negosiasi terus dilakukan terutama dengan melibatkan pemuka adat, pemuka agama, dan pemerintah daerah,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, kepada media, Senin (5 Februari 2024).

Dijelaskannya, operasi atau upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu hanya bisa dilakukan melalui koordinasi yang saat ini terus dilakukan Markas Besar TNI bekerja sama dengan Polri. Menurut Maruli, TNI tidak akan berhenti melakukan negosiasi dengan penyandera demi membebaskan Philip.

“Kami tetap komitmen untuk upaya pembebasan. Saat ini, kondisi Philip yang hampir setahun disandera KKB dalam keadaan sehat,” ungkapnya.

Diakui Maruli, lamanya upaya pembebasan sandera tersebut disebabkan jalinan komunikasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kurang stabil. Mereka tidak komitmen dengan apa yang telah menjadi kesepakatan.

“Mereka itu enggak stabil. Kadang-kadang bilang A, besok bilang B lagi di sana,” ucapnya.

Dikabarkan sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan berencana membebaskan Philip pada 7 Februari 2024 atau tepat setahun sejak dia disandera.

“Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan, Karena hal itu menyangkut persoalan kemanusiaan,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, melalui komunikasinya dengan TNI-Polri.

Alasan pembebasan itu menguat, karena KKB meyakini soal kemanusiaan. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *