Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur Setengah Jam Saat Mengudara dari Kendari ke Jakarta

Jakarta, sinarindonesia.id– Insiden tertidurnya pilot dan kopilot Batik Air A320 registrasi PK-LUV di saat yang bersamaan, saat mengudara dari Kendari tujuan Jakarta, mendapat kecaman dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pihaknya akan memberikan teguran keras terhadap maskapai Batik Air dan akan melakukan investigasi khusus terhadap kasus tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenub, M. Kristi Endah Murni, saat dikonfirmasi mengatakan maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya.

“Tentunya kami akan melakukan investigasi dan review terhadap Night Flight operation di Indonesia terkait dengan Fatigue Risk Management (manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air,” kata Kristi, kepada media, Sabtu (9 Maret 2024).

Dijelaskannya, untuk kru BTK6723 telah di-grounded sesuai SOP internal untuk investigasi lebih lanjut, Kristi menuturkan Ditjen Hubud bakal mengirimkan inspektur penerbangan yang menangani Resolusi of Safety Issue (RSI).

“Inspektur diturunkan untuk menemukan akar permasalahan dan merekomendasikan tindakan mitigasi terkait kasus tersebut,” sambungnya.

Selain itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan apresiasi terhadap KNKT serta menanggapi serius kasus Batik Air.

“Kami tegaskan bahwa sanksi akan diberlakukan sesuai dengan hasil investigasi yang ditemukan oleh tim investigator,” ungkapnya.

Diketahui, pilot dan kopilot Batik Air dikabarkan tertidur selama setengah jam saat melakukan penerbangan Kendari, Sulawesi Tenggara ke Jakarta. Peristiwa itu diinvestigasi dan disampaikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Laporan Investigasi Penerbangan diakses sinarindonesia.id dari situs resmi KNKT. Dalam dokumen digital laporan pendahuluannya (preliminary report), KNKT menyampaikan bahwa pesawat yang dimaksud adalah Batik Air, jenis Airbus A320, dengan kode registrasi PK-LUV.

Peristiwa ini terjadi pada 25 Januari 2024. Pesawat itu terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Bandara Halu Oleo di Kendari, kemudian kembali lagi ke Soetta. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *