Potongan Video Henry Yosodiningrat Terkait Perintah Polri Menangkan Paslon Tertentu dipastikan Hoax

Jakarta, sinarindonesia.id– Potongan video politisi PDIP Henry Yosodiningrat yang menyebutkan adanya perintah Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) untuk memenangkan salah satu paslon di Pilpres 2024, dibantah Mabes Polri. Informasi itu dipastikan tidak bebar atau hoax.

“Isu atau informasi yang beredar tersebut tidak benar atau hoax. Sejak minggu yang lalu di media sosial, Polri sudah berikan keterangan tanda atau cap ‘hoax’,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, kepada media, Minggu (11 Februari 2024).

Dijelaskannya, bahwa sikap netralitas adalah prinsip yang dipegang teguh dan menjadi komitmen Korps Bhayangkara selama proses Pemilu 2024 berlangsung. Baik pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg).

“Kami (Polri) sudah terang benderang berkomitmen netral. Netralitas adalah harga mati bagi Polri, dan netralitas ini terikat undang-undang,” ungkapnya.

Menurut Sandi, potensi hoax dipastikan akan meningkat saat mendekati hari pemilihan. Untuk itu, dia mengajak masyarakat, khususnya pengguna media sosial untuk bijaksana saat menerima informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Masyarakat perlu memahami, menjelang 14 Februari perlu diwaspadai kemungkinan akan muncul informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya, disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Mereka sengaja menyebarkan isu tersebut dengan tujuannya untuk membuat gaduh, memojokkan dan mendiskreditkan,” ucapnya.

Sandi menegaskan anggota Polri hanya fokus pada satu tujuan yaitu menggandeng para stakeholders dan elemen masyarakat demi terwujudnya pemilu yang aman.

“Kami (Polri) fokus pada pengamanan pemilu bersama para stakeholders, serta mengajak masyarakat mewujudkan pemilu yang aman, sejuk, damai dan bermartabat,” pungkasnya.

Adapun dalam potongan video yang beredar di media sosial yang disampaikan Henry Yosodiningrat dalam salah satu forum diskusi itu berbunyi:

Justru di dalam forum ini mudah-mudahan kalau nanti diekspos ke media, bisa dibaca oleh Kapolri, kalau berita ini tidak benar supaya di-counter, diluruskan. Tapi kalau berita ini benar, mbok ya malu gitu loh, dan ditarik perintah ini.

Ya ini sudah beredar ada penekanan Kapolri kepada Dirbinmas seluruh Indonesia. Yang pertama, ini di semua grup Whatsapp sudah beredar ini ya., bahwa saya mau dipanggil besok oleh Bareskrim, saya siap, jam berapa, di mana, saya akan siap. Satu, kerahkan fungsi Binmas Polri sebagai instrumen pemenang pemilu. Dua, door to door system oleh Bhabinkamtibmas tidak dapat digunakan lagi karena modus sudah diketahui masyarakat.

Tiga, kerahkan para da’i kamtibmas untuk memanfaatkan sarana ibadah sebagai wadah pengelolaan dan pemastian suara untuk paslon dua dalam tempo dua minggu ke depan. Yang keempat, mengontrol para da’i kamtibmas dengan menyediakan masing-masing satu perangkat HP baru dengan nomor simcard luar negeri, dan modem mobile internet. Yang keempat, meminta bantuan dana dari para pengusaha BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) yang merupakan kolega direktorat binmas masing-masing wilayah. Kalau memang ini hoax.

Saya minta Kapolri memberikan klarifikasi karena siapa tahu pertemuannya tidak, tapi ada perintah melalui tangan-tangan yang lain, tangan-tangan kotor tentunya. Dan ini bisa saya pertanggungjawabkan karena saya memperoleh ini di Whatsapp, jadi bukan saya yang ngarang. Tapi kalau saya mau dipanggil oleh Bareskrim Polri atau Kapolri, saya siap. Terima kasih. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *