Yogyakarta, sinarindonesia.id– Ribuan hektar lahan di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dikabarkan telah beralih kepemilikan kepada sejumlah orang dari luar daerah. Hal ini, membuat Bupati setempat geram dan mewanti-wanti masyarakat untuk tidak mudah menjual tanah milik mereka.
“Di wilayah selatan Gunung Kidul sebagai lokasi yang paling banyak terjual. Kondisi it uterus terjadi hingga saat ini. Persoalan itu disinyalir tidak terlepas dari iklim investasi bidang pariwisata,” kata Sunaryanta, Bupati Gunung Kidul, Jum’at (24 November 2023).
Dijelaskan Sunaryanta, sejak masuknya Investor, banyak pihak yang berencana membuka bisnis dan hal itu harus didukung dengan kepemilikan lahan sebagai investasi awal. Kondisi itu menjadi penting bagi warga agar tidak mudah melepas kepemilikan tanah, sehingga mereka nantinya tidak menjadi penonton di wilayahnya sendiri.
“Bukan begitu, kasihan masyarakat ketika nantinya hanya menjadi penonton tanpa bisa menikmati hasil dari investasi di wilayahnya,” ujarnya.
Pemerintah Daerah pada hakikatnya mendukung masuknya investasi apapun di Gunung Kidul, dan tidak alergi. Hanya saja harus ada ritme yang harus diatur sehingga hak warga bisa tetap terlindungi. imbuhnya.
“Saat ini total lahan warga ada 10 ribu hektar yang beralih fungsi dan tidak lagi menjadi lahan pertanian. Sekarang tinggal sekitar 22 ribu hektare saja,” ungkapnya. (Red)
By: H@did
