Zulkifli Hasan Menyebutkan Melambungnya Harga Beras Akibat Pergeseran Jadwal Hujan

Headline, Nasional129 Dilihat

Jakarta, sinarindonesia.id– Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengklaim melambungnya harga beras di pasaran merupakan akibat dari jadwal hujan yang bergeser dari perkiraan. Hujan yang diprediksi turun di bulan September hingga Desember, namun nyatanya intensitas hujan justru terjadi di bulan Januari dan Februari.

“jadi akibat pergeseran itu, mengakibatkan musim tanam bergeser. kan mestinya September, Oktober, November, Desember sudah hujan, nah hujannya kan baru,” kata Zulhas, kepada media, dikutip Selasa (27 Februari 2024).

Diungkapkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu jika jadwal hujan tidak bergeser maka diperkirakan sudah panen raya pada bulan Januari atau Februari.

“Beras lokal harganya naik karena apa? Biasa suplai kurang. Kalau suplainya kurang dan belinya nggak kurang udah pasti harga naik,” pungkasnya.

Pernyataan Menteri Perdagangan itu berbading terbalik denga napa yang menjadi penilaian dari Tom Lembong.

Tom Lembong menyebutkan kondisi pasar beras di Indonesia saat ini kacau balau. Melambungnya harga jual dan hilangnya beras di pasaran, disebut akibat dari kebijakan bantuan sosial pemerintahan Jokowi.

“Saat ini pasar beras di Indonesia agi kacau balau. Secara teknokratis, secara profesional, pasti berkaitan dengan kebijakan yang diambil terkait bansos sebelum Pemilu,” kata Tom Lembong, kepada media, dikutip Selasa (27 Februari 2024).

Dijelaskannya, bahwa kebijakan bansos jelang Pemilu telah menguras 1,3 juta ton stok beras di Perum Bulog.

“Persoalan ini ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok beras di Perum Bulog,” tudingnya.

Menutut Tom, melambungnya harga beras saat ini memperlihatkan bahwa roda-roda pemerintahan tidak berjalan dengan baik. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *