Jakarta, sinarindonesia.id– Kuasa Hukum Kementerian Pertahanan (Kemhan) Hotman Paris, akan mencari dalang penyebar fitnah kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Dia menilai tidak mungkin terjadi tindak pidana korupsi, disaat proses pembelian tidak pernah terjadi.
“Tidak mungkin ada suap kalo tidak ada transaksi. Ini sudah jelas tidak ada transaksi. Jadi ini benar-benar fitnah,” kata Hotman, kepada media, Senin (12 Februari 2024).
Dijelaskannya, bahwa saat ini pihaknya sedang mencari dan ingin menemui sosok Eva Kaili yang disebut sebagai pihak perantara dalam rencana pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5 tersebut.
“Setau kami, Eva sendiri sudah dipenjara di Uni Eropa sejak pertengahan tahun 2022. Di sisi lain, Hotman menyebut rencana pembelian pesawat Mirage 2000-5 sendiri baru ditandatangani pada 31 Januari 2023,” ungkapnya.
Ditegaskan Hotman, korupsi yang ditudingkan itu tidak mungkin terjadi. Dimana komunikasi antara Kemhan dengan sosok Eva, tidak pernah dilakukan.
“Dari rekaman Video disebutkan itu skandal suap melibatkan si Eva. Sementara dia sudah dipenjara. Dari video ini juga tidak ada kata suap dan tidak tahu itu suara siapa,” ujarnya.
Apapun itu, kata Hotman, untuk saat ini pihaknya hanya memastikan bakal memproses kasus itu melalui jalur hukum yang ada. Dalam waktu dekat, ia akan membongkar sosok pelaku.
“Penyebaran video ini sangat efektif. Baru tiga hari, sudah benar-benar viral di mana-mana. Nanti siapa pelakunya akan kita sikat. Ini minggu tenang soalnya, jadi kita enggak bicara dulu siapa pelakunya,” tegasnya.
Diketahui, kabar dugaan korupsi itu tertulis dalam artikel bertajuk “Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation”.
Dalam arikel yang tayang Jumat (9 Februari 2024) itu mengungkapkan adanya kesepakatan dengan Qatar untuk pembelian 12 jet tempur Mirage bekas senilai US$792 juta atau setara sekitar Rp12,4 triliun, atau dengan harga US$ 66 juta untuk satu unit jet. (Red)
By: @did
