Sidoarjo, sinarindonesia.id– Markas Gudbalkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) di Buduran, Jawa Timur, dikabarkan menjadi lokasi penampungan kendaraan curian yang melibatkan oknum TNI.
Di lokasi tersebut, diinformasikan telah ditemukan 215 Unit kendaraan roda dua dan 49 Unit kendaraan roda empat.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardani, mengatakan pengungkapan kasus tersebut berkat Kerjasama antara Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Jatim dan Polda Metro Jaya.
“Tindak Pidana penggelapan kendaraan bermotor itu terkuak setelah petugas berhasil mengamankan tersangka berinisial EI,” kata Kolonel Rendra, kepada awak media, Sabtu (6 Januari 2024).
Dari pengakuan tersangka El, akhirnya petugas gabungan mendapatkan informasi adanya keterlibatan Oknum TNI berpangkat Kopda berinisial AS.
“Oknum TNI tersebut merupakan Angkatan Darat di Sidoarjo,” ungkapnya.
Saat ini, kata Rendra, Pomdam V/Brawijaya tengah melakukan proses penyidikan terhadap AS, anggota TNI AD terduga pelaku tindak pidana penggelapan tersebut.
Sementara, penyidikan terhadap El yang merupakan warga sipil, diserahkan ke Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Timur.
Untuk hasil penyidikan, pihaknya berjanji akan diumumkan secara transparan dan berdasarkan temuan penyidik.
“Hasil penyidikan akan diumumkan secara transparan kepada publik,” tegasnya
Diketahui, kasus ini merupakan pengembangan penyidikan dari tersangka EI. Pelaku yang sebelumnya diduga menjadikan Markas Gudbalkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian.
“Jika oknum anggota TNI AD tersebut terbukti dan terlibat melakukan tindak pidana tersebut akan di proses sesuai hukum dan peraturan perundangan yang berlaku,” pungkasnya.
Langkah tersebut diambil, sebagai bentuk komitmen TNI AD dalam penegakan hukum terhadap Anggotanya. (Red)
By: H@did
