Sadis!! Satu Dari Enam ABK Asing Ilegal Tewas Disiksa di Perairan Penambulai

Maluku, sinarindonesia.id– Enam anak buak kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI), dikabarkan menjadi korban penyiksaan dalam sebuahkapal asing ilegal di Perairan Penambulai, wilayah Maluku.

Satu orang diantaranya enam korban, dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut.

Plt Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, mengatakan seluruh korban saat itu melarikan diri dengan cara melompat ke laut saat kapal menepi di perairan Penambulai tersebut.

“Para korban saat itu menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut saat kapal menepi melakukan aktivitas pemindahan ikan hasil tangkapan ilegal ke kapal berbendera Indonesia, pada Rabu (17 April 2024),” kata Nugroho, kepada media, dikutip Jum’at (19 April 2024).

Dijelaskannya, dalam upaya menyelamatkan diri, para korban berenang sejauh 12 Mil atau sekitar tiga jam.

“Saat itu, satu dari enam ABK, tewas akibat kehabisan tenaga,” ungkapnya.

Para korban, kata Nugroho, nekad menceburkan diri ke laut karena tidak tahan harus menerima siksaan selama berhari-hari di kapal asing tersebut.

“Para korban mengaku diperbudak setelah pihaknya menangkap kapal pengangkut ikan asal Indonesia yang melakukan aktivitas bongkar muatan dengan dua kapal ikan asing dengan 55 ABK di sekitar perairan laut Arafura Maluku,” pungkasnya.

Seorang ABK korban perbudakan Muhammad Sanusi Iskandar mengaku mereka tidak diberi upah oleh agensi, di mana agensi menjanjikan gaji sebesar Rp2 juta dan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp2 juta setelah sampai di kapal.

“Namun setelah sampai di kapal semua itu tidak ada. pihak kapal malah menurunkan semua yang dijanjikan, katanya akan ada uang THR sebesar Rp250 ribu dan uang bongkar Rp300 ribu,” kata Sanusi, kepada media, dikutip Jum’at (19 April 2024).

Dari kejadian itu, para korban menolak dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaan. Salah satu pihak kapal asing juga menjanjikan lagi untuk memulangkan mereka namun tak kunjung ada kejelasan. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *