Lampung, Sinarindonesia.id – Direktur Utama Bulog Budi Waseso dengan tegas menyebutkan bahwa tidak ada beras plastik maupun beracun di Bulog.
“Gak ada beras plastik, sudah dibuktikan. Kayak di Kalimantan Tengah Palangkaraya disikapi pidana yang bilang beras plastik. Itu memberikan info salah yang membuat keresahan di masyarakat. Terutama masyarakat yang dapat bantuan,” tuturnya.
Budi menjelaskan berita yang tersebar di Masyarakat itu telah memfitnah beras bantuan pemerintah. Bantuan dari pemerintah dianggap beras tidak layak dan beracun. Kemarin bilang beras Tiongkok beracun. Didatangkan juga belum,” ungkapnya.
Disinggung soal stok beras bulog, Budi Waseso yang datang ke lampung mendampingi Presiden Joko Widodo menjelaskan, Stok beras Bulog secara nasional tersedia 1,4 juta ton. Dari jumlah tersebut bulog akan menyalurkan bantuan pangan di bulan November dan Desember 2023.
“Kita harus gelontorkan 450 ribu ton bantuan pangan plus SPHP. Jadi kurang lebih 500 ribu harus disiapkan sampai akhir tahun,” ujar Budi Waseso.
Lanjut Budi, dari stok 1,4 juta ton yang ada dikurang 500 ribu, maka stok beras Bulog tersisa sekitar 900 ribu ton hingga akhir tahun. Tapi ternyata tidak, karena bulog dapat tambahan beras di tahun ini sebanyak 500 ribu ton masuk. Jadi stok menjadi sekitar 1,4 juta ton hingga akhir 2023,” ucapnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa kondisi beras Bulog saat ini berkualitas premium. Ya, beras-beras yang dibagikan ke masyarakat memiliki kualitas yang baik dan tidak sesuai yang informasi hoaks yang belakangan tersebar di media sosial.
