Tante Penyiksa Bocah Perempuan ditangkap Polisi

Daerah, Headline, Kriminal123 Dilihat

Tapanuli, sinarindonesia.id– Tante yang dikabarkan menyiksa keponakannya yang masih berusia 8 tahun di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara, ditangkap polisi. Perbuatan itu dilakukan tersangka hanya lantaran emosi dengan ulah korban.

Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng) AKBP Basa Emden Banjarnahor, saat dikonfirmasi membenarkan ditangkapnya pelaku penyiksaan tersebut.

“Benat, tersangka berinisial MS (37) tante dari korban sudah ditahan. Pelaku dengan sengaja memasukkan korban ke karung goni hanya gara-gara emosi,” kata Basa, kepada media, Rabu (20 Maret 2024).

Dijelaskannya, dari hasil penyelidikan sementara, MS tega menganiaya keponakan berinisial PH hanya karena korban terlambat pulang setelah disuruh mengambil air.

“Untuk sejak kapannya dianiaya tidak bisa dipastikan. Dari pengakuan tersangka dia melakukannya baru sekali, tetapi dari korban sudah 3 kali,” ucapnya.

Dalam perkara yang sempat viral itu, korban diketahui dititipkan oleh ibunya BS (40) kepada MS. BS sehari hari bekerja sebagai asisten rumah tangga.

“Korban dititipkan kepada MS sejak Januari 2022. Korban merupakan anak yatim sejak awal 2024,” ungkapnya.

Diketahui, terungkapnya kasus itu setelah tetangga tersangka mengunggah video penganiayaan itu di media sosial. Kemudian, ibu korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Tapanuli Tengah pada Selasa (19 Maret 2024) dini hari sekitar pukul 02.10 WIB.

“Saat ini kami berkoordinasi dengan pihak ibu kandung korban dan dinas terkait untuk kelanjutan perawatan dan tempat tinggal korban selanjutnya,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang bocah Perempuan di Kabupaten Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, dikabarkan menjadi korban penyiksaan. Aksi itu disebut dilakukan oleh tantenya sendiri.

Dalam rekaman video yang diterima sinarindonesia.id, terlihat korban yang berusia sekitar dua tahun itu dimasukkan dalam karung goni.

Tulis unggahan akun Miss Tweet di X (Twitter), penyiksaan itu terjadi tiap hari.

Dalam video pertama, bocah itu tampak menangis sambil menenteng dua jeriken air. Bocah itu berjalan tanpa mengenakan alas kaki menuju halaman rumah.

Selanjutnya, dalam video kedua, korban terdengar menangis histeris saat dimasukkan ke dalam karung goni. Ia pun dibawa ke belakang rumah.

Ironisnya, saat korban dimasukkan ke dalam karung, orang lainnya yang berada di rumah itu terlihat tidak berbuat apapun. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *