Jusuf Kalla Hingga Din Syamsuddin Protes Keras Institusi Negara dibawa ke Politik Tertentu

Jakarta, sinarindonesia.id– Dugaan keterlibatan dan keberpihakan institusi negara untuk memenangkan partai dan capres cawapres tertentu, mendapat sorotan puluhan tokoh nasional dan agama. Mereka menyatakan sikap bersama menolak segala bentuk dan praktik kecurangan dalam Pemilu dan Pilpres 2024.

“Kami prihatin terhadap proses Pemilu dan Pilpres 2024 yang dinilai sebagai politik elektoral paling buruk dalam sejarah Indonesia,” bunyi pernyataan sikap yang dibacakan dihadapan media.

Mereka juga menyoroti keterlibatan dan keberpihakan institusi negara untuk memenangkan partai dan capres cawapres tertentu.

“Situasi itu terlihat jelas dengan adanya keberpihakan Presiden dan jajaran pemerintah yang terlalu dalam dan demonstratif demi memenangkan partai dan pasangan capres dan cawapres tertentu,” lanjutan bunyi pernyataan sikap yang dibacakan.

Dalam penyampaian pernyataan sikap itu, hadir beberapa tokoh mulai dari mantan Wapres Jusuf Kalla, eks Menag Jenderal (purn) Fachrul Razi, hingga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

“Mereka menilai pemilu dan pilpres sejatinya merupakan jalan damai proses pergantian penguasa,” sambungnya.

Untuk itu seluruh tahapan dan prosesnya harus berjalan sesuai prinsip undang-undang yaitu jujur dan adil. Namun, mereka menyebut gelagat dan tanda-tanda kecurangan mulai tampak dengan terang menderang.

“Jika itu benar-benar terjadi dan tidak dihentikan maka pemilu atau pilpres akan gagal dan potensial membawa pertentangan serta perpecahan di tubuh bangsa,” sepakat mereka.

Selain itu, dikesempatan ini mereka juga menyerukan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diyakini mampu membawa perubahan.

“Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia baik pemilih lama maupun pemula untuk memilih pasangan Amin,” tutupnya. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *