Keluarga Mengklaim Pelaku Penganiayaan Mahasiswa STIP Yang Tewas Ditangan Senior Lebih Dari Satu Orang

Jakarta, sinarindonesia.id– Pihak keluarga dari korban penganiayaan yang menewaskan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), tidak yakin korban tewas dianiaya oleh satu orang.

Mereka menilai minimal saat kejadian korban dipegang oleh lebih dari dua orang hingga tak sadarkan diri di lokasi.

“Kami meyakini bahwa pelaku lebih dari satu orang,” kata Kuasa Hukum Keluarga Korban, Tumbur Aritonang, kepada media, dikutip Minggu (05 Mei 2024).

Dijelaskannya, kendati pelaku lainnya tidak melakukan pemukulan minimal mereka ikut membantu memegang hingga aksi brutal itu terjadi.

“Ini jelas, tidak mungkin satu orang pelakunya. Saat kejadian, di TKP banyak orang keluar masuk kamar mandi. Itu informasi yang kami peroleh,” ungkapnya.

Atas dugaan itu, pihaknya meminta kepolisian tidak tebang pilih dalam melakukan pengungkapan kasus.

“Kami yakin, penyidik profesional dalam melakukan penyelidikan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Senior di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP), dikabarkan menganiaya juniornya hingga tewas di dalam kamar mandi.

Aksi itu disebut sebagai tradisi yang harus diterima junior saat diterima di sekolah tersebut.

Kapolres Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengatakan perbuatan tersebut seakan ada jarak antara senior dan junior. Setiap junior wajib tunduk terhadap perintah senior.

“Jadi ada yang menyebut hal tersebut merupakan tradisi yang harus dihadapi junior terhadap senior,” kata Gidion, kepada media, dikutip Minggu (05 Mei 2024).

Dijelaskannya, saat ini terduga pelaku berinisial TR (21) sudah diamankan. Sementara jasad korban atas nama Putu Satria Ananta Rustika (19), dibawa ke Rumah Sakit untuk kepentingan visum.

Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa selain korban ada 4 junior lainnya yang akan menjadi sasaran penganiayaan dari senior tersebut.

“Rencananya masih ada 4 junior lainnya yang akan dianiaya di kamar mandi karena tidak tunduk terhadap ketentuan senior,” ungkapnya.

Dari tubuh korban, ditemukan lima bekas pukulan dibagian ulu hati.

“Akibat pukulan itu korban terjatuh hingga pingsan di TKP,” ucapnya.

Saat itu, korban yang tidak berdaya sempat dipindahkan terduga pelaku ke tempat lain untuk melakukan upaya penyelamatan. (Red)

By: @did

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *